“Membandingkan Anak Itu Seperti Merusak Cermin Diri Mereka”
“Lihat tuh si A, dia lebih pintar dari kamu.”
Kalimat yang terdengar biasa, tapi bisa melukai hati anak seperti belati yang tak terlihat. Luka itu tidak berdarah, tapi bisa membekas seumur hidup.
...
🌻
Semua Berawal dari Niat Baik… Tapi Salah Arah
Semua Berawal dari Niat Baik… Tapi Salah Arah Sebagai orang tua, guru, atau orang dewasa di sekitar anak, kadang kita pengin anak jadi lebih baik.
Supaya semangat, kita kasih contoh. Tapi entah kenapa, contoh itu seringkali pakai kalimat banding-bandingin:
- “Kakakmu dulu usia segini udah bisa ngitung.”
- “Temenmu tuh nilainya bagus terus, kamu kok males sih?”
- “Coba lihat adikmu deh, nurut banget.”
Dan tanpa kita sadar, kalimat-kalimat itu kayak benih kecil yang tumbuh jadi rasa minder di hati anak. Padahal anak cuma pengin dimengerti… bukan dibandingkan.
🚫
Apa Sih Dampaknya Kalau Terus Dibandingkan?
Apa Sih Dampaknya Kalau Terus Dibandingkan? - Anak Ngerasa Nggak Pernah Cukup, Anak yang terus dibandingkan akan merasa apa pun yang mereka lakukan tidak pernah memuaskan. Mereka kehilangan rasa percaya diri. . Lama-lama anak jadi mikir, “Aku kayaknya memang nggak bisa.”
- Turunnya Rasa Percaya Diri, Anak jadi ragu sama kemampuannya sendiri. Takut nyoba, takut salah, takut dibilang kalah lagi. Bahkan bisa tumbuh menjadi remaja yang pasif dan ragu mengambil keputusan.
- Iri dan Persaingan Nggak Sehat, Alih-alih belajar saling mendukung, anak justru belajar bersaing untuk mendapat perhatian dan cinta. Ini bisa merusak relasi dengan saudara atau teman.
- Anak Menjauh dari Orang Tua, Anak bisa merasa tidak dimengerti, bahkan merasa ditolak. Ia bisa mulai menjauh secara emosional dan tidak lagi terbuka pada orang tua.
🎯
Terus Gimana Dong? Yuk, Ubah Polanya!
Terus Gimana Dong? Yuk, Ubah Polanya! 💡
Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil, Anak dapat nilai 70 setelah belajar sungguh-sungguh? Rayakan prosesnya. Bukan nilainya. Proses adalah pondasi karakter tangguh.
Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil, Anak dapat nilai 70 setelah belajar sungguh-sungguh? Rayakan prosesnya. Bukan nilainya. Proses adalah pondasi karakter tangguh. 💡 Apresiasi Potensi dan Kekuatan Unik Anak, Ada anak yang cepat dalam berhitung, tapi ada juga yang luar biasa dalam bercerita. Apa pun kekuatannya, validasi itu berarti.
Apresiasi Potensi dan Kekuatan Unik Anak, Ada anak yang cepat dalam berhitung, tapi ada juga yang luar biasa dalam bercerita. Apa pun kekuatannya, validasi itu berarti. 💡Jadikan Anak Versi Terbaik dari Dirinya Sendiri, Bantu anak mengenal dirinya, menumbuhkan rasa bangga, dan menjelajahi dunia dengan rasa percaya diri. Bukan menjadi “si A”, tapi menjadi “aku yang terbaik”.
Jadikan Anak Versi Terbaik dari Dirinya Sendiri, Bantu anak mengenal dirinya, menumbuhkan rasa bangga, dan menjelajahi dunia dengan rasa percaya diri. Bukan menjadi “si A”, tapi menjadi “aku yang terbaik”. 🌱
Anak Itu Kayak Tanaman
Anak Itu Kayak TanamanBayangin kamu punya taman. Ada bunga matahari yang tinggi menjulang, ada anggrek yang elegan, ada kaktus yang kuat meski tumbuh di tempat gersang. Semua cantik, semua tumbuh, tapi caranya beda-beda.Anak juga begitu. Mereka butuh air dan cahaya (alias kasih sayang dan dukungan), tapi tumbuh dengan kecepatan dan bentuk yang unik.
✨
Ubah Bandingkan, Jadi Dampingi
Ubah Bandingkan, Jadi DampingiYuk, mulai sekarang...
Daripada bilang, “Kenapa kamu nggak kayak dia?”
Coba ganti jadi, “Aku suka cara kamu belajar hari ini, yuk teruskan ya.”
Kita nggak butuh anak yang sama kayak orang lain.
Kita butuh anak yang bahagia jadi dirinya sendiri.
🌼Berhenti membandingkan. Mulailah mendampingi dengan cinta.
