Mengompol adalah hal yang tidak asing yang dilakukan oleh anak kecil. Namun biasanya frekuensi mengompol pada si kecil akan berkurang seiring bertambahnya usia mereka. Biasanya, si kecil akan berhenti mengompol ketika memasuki usia 6 tahun. Tapi ternyata masih banyak anak yang masih mengompol ketika usia di atas 6 tahun. Kira-kira apa ya penyebabnya?
1. Stress yang dialami oleh si kecil
Kemungkinan penyebab dari anak yang masih mengompol adalah mereka sedang stress atau merasa tertekan. Hal tersebut yang menjadikannya secara tidak sadar mengompol saat tidur ataupun tidak sengaja buang air kecil di celana
2. Banyak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein
Si kecil yang sering mengonsumsi kafein seperti teh atau kopi, mereka akan lebih sering buang air kecil. Hal ini karena sifat diuretik yang dapat menjadikan kadar elektrolit natrium dan kalium darah pada si kecil menjadi menurun/lebih rendah. Oleh karena itu, kemungkinan si kecil lebih sulit menahan kencing yang akhirnya menyebabkan terjadinya mengompol.
3. Mengalami sembelit atau konstipasi
Si kecil yang mengalami sembelit akan kesulitan untuk buang air besar dan ini juga dapat memungkinkan terjadinya gangguan pada buang air kecilnya juga
4. Obesitas
Pada anak obesitas, biasanya mereka lebih sering untuk mengompol wuffymoms. Hal ini dikarenakan terdapat tekanan dari tubuhnya pada saluran kencingnya yang menyebabkan ia mudah untuk mengeluarkan urinnya dan terjadilah mengompol.
5. Memiliki kondisi/kebutuhan khusus
Anak yang memiliki kebutuhan khusus, seperti down syndrome biasanya lebih mudah untuk mengompol.
6. Memiliki gangguan kesehatan tertentu
Gangguan kesehatan seperti diabetes ataupun gangguan pada saluran kencing anak bisa jadi menyebabkan mengompol yang tidak kunjung berhenti wuffymom!Sangat banyak faktor-faktor mengapa si kecil masih mengompol. Wuffymom dapat mencoba untuk melatih si kecil buang air kecil di kamar mandi dalam beberapa saat. Namun, apabila si kecil memiliki keluhan lain, terutama yang berkaitan dengan saluran air kencingnya, wuffymom dapat mengunjungi dokter anak terdekat ya.