Kecerdasan Emosional atau emotional intelligence (EI) atau bisa disebut juga emotional quotient (EQ) adalah kemampuan untuk memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi dengan benar sekaligus menghargai perasaan orang lain. Kecerdasan anak sendiri juga dipengaruhi oleh 50% faktor genetik dari orang tua dan 50% dari pola orang tua mengasuh atau mendidik si anak.
Kecerdasan emosional pada si kecil pastinya harus dilatih sejak dini. Maka dari itu, peran para WuffyParents sangat dibutuhkan.
WuffyParents sangat perlu membimbing si kecil untuk melatih kecerdasan emosional mereka agar ketika dewasa nanti, si kecil memiliki kemampuan dalam mengelola emosinya.
Yuk intip 6 kebiasaan berikut yang dapat dilakukan untuk membantu melatih kecerdasan emosional anak!
Apa ajasih kira kira hal yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk membantu melatih kecerdasan si kecil?
1. Mengenali Emosi
Yang pertama, kita bisa membantu si kecil untuk mulai mengenali emosinya sedari dini. Bantu si kecil dalam mengidentifikasi emosinya dan kenalkan juga kepada anak tentang nama-nama emosi yang bisa dirasakan.
Ajarkan kata-kata emosional positif, seperti senang, semangat, dan sebagainya. Sebaliknya juga, ajarkan si kecil mengenal kata-kata emosional seperti marah, kesal, sebal, malu dan sebagainya. Dengan begitu si kecil akan lebih mudah untuk mengekspresikan emosinya.
Ketika si kecil tidak dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya, mereka akan lebih mudah menjadi tantrum. Wuffyparents bisa membantu mereka untuk memvalidasi perasaan si kecil dan bantu mereka untuk mengalihkan rasa emosi negatif tersebut ke hal-hal yang lebih positif.
2. Menunjukkan Empati
Rasa empati membantu si kecil untuk peduli terhadap orang lain. Saat anak mampu menunjukkan rasa empati, anak akan menjadi lebih bijak dalam berperilaku terhadap orang lain.
Wuffyparents dapat membangun rasa empati pada si kecil sejak dini. Berikan beberapa contoh aksi yang menunjukkan rasa empati dan juga beri mereka pertanyaan seperti “Bagaimana jika hal itu terjadi pada kamu?”, arahkan mereka untuk menjawab dengan hal positif. Dengan begitu, si kecil akan paham mengenai perasaan orang lain.
3. Menghargai Orang Lain
Menghargai orang lain juga merupakan salah satu kebiasaan yang dapat membantu melatih kecerdasan emosional anak. Ajarkan tentang sebuah perbedaan kepada si kecil, misalnya seperti perbedaan ras, suku, pendapat, dan lain lainnya. Dengan begitu mereka akan lebih memahami dan menghargai orang lain.
Ajarkan juga si kecil untuk selalu mengucapkan kata “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”. Wuffyparents dapat menerapkan ketiga kata itu dalam kehidupan sehari-hari agar si kecil lebih mudah terbiasa dengan cara meniru.
4. Mengembangkan Keterampilan Problem Solving
Salah satu kebiasaan yang dapat melatih kecerdasan emosional anak adalah mengasah keterampilan problem solving atau pemecahan masalah. Ketika si kecil sudah mampu mengidentifikasi perasaannya, Wuffyparents bisa mulai mengajarinya untuk memecahkan sebuah masalah.
5. Mengajak Bekerjasama
Selanjutnya, Wuffyparents bisa mengajak si kecil untuk selalu terlibat dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan meminta si kecil untuk membantu membereskan mainannya atau mencuci sayur dan buah. Dengan begitu, anak akan jadi terbiasa dalam hal bantu-membantu atau bekerjasama.
6. Banyak Berkomunikasi Dengan Si Kecil
Terakhir, kita juga bisa sering-sering mengajak si kecil untuk berkomunikasi. Biasanya anak-anak sering sekali memiliki banyak pertanyaan random di dalam otaknya.
Dengan berkomunikasi anak akan mendapatkan banyak hal dan pengetahuan baru yang akan mereka ingat. Ajukan juga beberapa pertanyaan seperti perasaan anak, aktivitas yang dilakukan, dan apa yang sedang disukainya.
Itulah 6 kebiasaan yang dapat Wuffyparents lakukan untuk membantu melatih kecerdasan emosional si kecil.
Akan tetapi perlu kita ingat juga bahwa pengembangan kecerdasan emosional adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan pastinya memerlukan kesabaran serta konsistens ya Wuffyparents!