18 Agustus 2025 8:26 pm

Mengasuh Anak Zaman Now: Perlu Komunikasi, Bukan Komando

Mengasuh Anak Zaman Now: Perlu Komunikasi, Bukan Komando
“Anak-anak bukan robot yang hanya butuh instruksi. Mereka manusia kecil yang butuh didengar, dipahami, dan diajak bicara.”
Mengasuh anak di era digital seperti sekarang bukanlah tugas yang ringan. Tantangannya berbeda dengan zaman orang tua kita dulu. Anak-anak “zaman now” tumbuh di tengah arus informasi yang deras, terbiasa berekspresi, dan mulai menyerap nilai-nilai dari berbagai sumber, bukan hanya dari keluarga. Maka, pendekatan dalam mendidik mereka pun harus ikut berubah.

Salah satu kunci yang paling krusial dalam pengasuhan anak masa kini adalah komunikasi. Sayangnya, masih banyak orang tua yang terjebak dalam pola lama: komando. Padahal, perbedaan antara komunikasi dan komando bisa berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak.

- Apa Bedanya Komando dan Komunikasi ?


Komando adalah perintah satu arah. Orang tua memberi instruksi, anak harus taat. Tidak ada ruang bertanya, apalagi berdiskusi.

🗯️- Contoh komando:
  • “Jangan main lagi, segera tidur!”
  • “Diam! Jangan banyak alasan!”
  • “Ibu bilang jangan! Titik!”
Sementara komunikasi bersifat dua arah. Orang tua menyampaikan pesan dengan empati, membuka ruang untuk anak menjelaskan, merasa, dan memilih.

💬- Contoh komunikasi:
  • “Sudah malam, sayang. Kalau kamu terus bermain, kamu akan kurang tidur dan bangun kesiangan. Bagaimana kalau kita simpan mainannya sekarang lalu baca buku sebelum tidur?”
  • “Kamu terlihat marah, mau cerita ke ibu kenapa?”
Dengan komunikasi, anak merasa dihargai, didengar, dan dipahami. Ini bukan soal membiarkan anak berkuasa, tapi soal menciptakan hubungan yang sehat dan saling percaya.


🚫- Kenapa Komando Tidak Lagi Efektif ?


Anak-anak zaman sekarang sangat peka dan kritis. Mereka tidak hanya menerima perintah mentah-mentah, tapi juga ingin tahu alasan di baliknya. Mereka ingin dilibatkan dalam keputusan, sekecil apa pun. Ketika orang tua hanya memberi komando, anak bisa tumbuh menjadi:
  • Anak yang patuh tapi takut, bukan karena mengerti.
  • Anak yang memendam emosi karena tidak punya ruang bicara.
  • Anak yang menjadi pemberontak diam-diam saat merasa tidak dimengerti.
Sebaliknya, anak yang dibesarkan dengan komunikasi yang sehat akan:
  • Lebih percaya diri dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
  • Memahami alasan di balik aturan dan menjadi lebih bertanggung jawab.
  • Merasa diterima dan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan orang tuanya.

🛠️- Bagaimana Cara Membangun Komunikasi yang Efektif dengan Anak?


Berikut beberapa tips sederhana untuk mulai beralih dari komando menjadi komunikasi:
  • Dengarkan dengan Penuh Perhatian. Jangan hanya mendengar, tapi dengarkan. Matikan HP sejenak. Tatap mata anak saat mereka bicara. Tunjukkan bahwa kamu hadir sepenuhnya.
  • Validasi Perasaannya. Bukan berarti selalu setuju, tapi akui dulu perasaan anak. Misalnya, “Ibu tahu kamu kecewa karena tidak bisa main lagi, itu wajar.”
  • Gunakan Kalimat Positif. Alih-alih berkata “Jangan lari!”, katakan “Pelan-pelan ya, sayang. Kita jalan saja supaya tidak jatuh.”
  • Libatkan Anak dalam Aturan. Buat aturan bersama. Minta pendapat mereka. Ini melatih tanggung jawab dan rasa kepemilikan.
  • Jadi Contoh Nyata. Anak belajar paling banyak dari apa yang mereka lihat. Jika ingin anak berkomunikasi dengan baik, mulailah dari diri sendiri.


Mengasuh anak zaman now memang menantang. Tapi jika kita mau membuka hati dan pikiran, komunikasi yang hangat bisa menjadi jembatan yang kokoh antara dunia anak dan dunia orang tua. Ingat, anak bukan hanya butuh perintah. Mereka butuh telinga yang mendengarkan, hati yang menerima, dan lisan yang menenangkan.
Daripada berteriak: 🗯️- “Cepat mandi sekarang juga!” coba katakan: 💬- “Kalau kamu mandi sekarang, kita masih sempat main puzzle sebentar. Mau bareng ibu atau sendiri?” Siapa tahu jawabannya membuatmu tersenyum. 😊-

Blog Post Lainnya
-

Adopsi Produk Wuffyland

Alamat
0815-1506-4546
wuffyland@gmail.com
Jl. Kalimosodo XII No. 2, Polehan, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia
Media Sosial
Newsletter
`Subscribe
@2025 wuffyland Inc.