Rutinitas menggosok gigi adalah sebuah rutinitas yang harus kita ajarkan kepada anak sejak dini.
Menurut Dokter Gigi Spesialis Anak, Drg.Yulia Sri Bono Widyastuti, rutinitas sikat gigi memang harus dibangun sejak dini, sehingga ia tidak menolak untuk sikat gigi saat tumbuh besar nanti.
Jika membicarakan mengenai sikat gigi pasti ada satu benda lagi yang dibutuhkan yakni pasta gigi, namu WuffyMoms tau tidak bahwa ada dua jenis pasta gigi, pasta gigi fluoride dan non-fluoride.
Manakah Yang Lebih Aman, Pasta Gigi Fluoride atau Non-Fluoride?
Terdapat dua pendapat yang bisa kita ikuti WuffyMoms.
Yang pertama jika si kecil masih belum mampu untuk berkumur, maka sebaiknya menggunakan pasta gigi tanpa fluoride sehingga ketika tertelan tetap aman.
Kemudian yang kedua, jika si kecil sudah mampu berkumur kita dapat memberikannya pasta gigi dengan kandungan fluoride untuk membantu membersihkan giginya. Tetapi berikan sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan ya WuffyMoms.
Karena jika kita memberikan pasta gigi yang mengandung fluoride terlalu banyak maka bisa menyebabkan masalah gigi yang biasa disebut fluorosis.
Ciri fluorosis pada anak adalah munculnya garis putih pada enemel gigi, munculnya noda kuning hingga kecoklatan pada gigi, susunan gigi tidak teratur dan munculnya lubang pada gigi anak sejak dini.
Fluorosis bisa terjadi jika si kecil terlalu sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride, dan meskipun fluorosis ini bukan sebuah penyakit nyatanya dapat menyebabkan pengaruh untuk psikologis si kecil lho. Sebab seiring bertambahnya usia mereka, anak bisa jadi tidak percaya diri dengan kondisi gigi yang ia punya.
Nah, WuffyMoms sebelum memberikan pasta gigi kepada si kecil sebaiknya perhatikan dan cocokan dengan kemampuan berkumur mereka yah!
